Studi
eksperimental merupakan studi non-observasional. Dalam studi ini, peneliti
dapat melakukan manipulasi atau mengendalikan factor-faktor yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Studi ekperimental dinyatakan sebagai uji yang
paling tepat untuk menentukan hubungan sebab-akibat (cause and effect
relationship), untuk menguji hipotesis yang berhubungan dengan etiologi,
memiliki control terhadap penyakit dan untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah
lainnya.
Populasi
referen adalah sekelompok orang yang akan dijadikan acuan dalam suatu penelitian
eksperimental. Dari populasi referen, dipilih populasi eksperimen, yaitu
orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama seperti factor resiko,
penyakit, atau atribut lainnya. Selanjutnya dilakukan proses randomisasi pada
populasi eksperimen untuk memilih kelompok studi dan kelompok control. Kelompok
studi biasanya diberikan perlakukan khusus atau manipulasi, sedangklan kelompok
control tidak diberikan perlakukan khusu. Kemudian, kedua kelompok ini di
follow-up selama periode waktu tertentu dan dilihat hasil atau outcome yang
terjadi, lalu hasilonya dianalisis dan dibandingkan satu sama lain.
Dalam penelitian
eksperimen sering digunakan control. Yang dimaksud control dalam hal ini ialah
suatu kelompok atau individu yang tidak dikenai perlakuan atau percobaan. Control
di dalam penelitian eksperimen ini sangat penting untuk melihat
perbedaan-perbedaan variable terpengaruh antara kelompok yang dikenai perlakuan
dengan yang tidak dikenai perlakuan (control).
Faktor0faktor yang
dikontrol dalam ekperimen meliputi :
1. Sasaran
atau orang yang diteliti (diamati)
2. Peneliti
atau orang yang akan melakukan percobaan
3. Variable
bebas (dependent variable), yaitu kondisi munculnya variable terikat
4. Variable
terikat (independent variable), yaitu variable yang akan terpengaruh/ berubah
setelah dikenakan perlakuan atau percobaan
5. Kelompok
eksperimen dan kelompok control
6. Populasi
dan sampel
7. Skor
rata-rata (mean) hasil test.
Dalam
penelitian eksperimen, control mempunyai peranan yang sangat penting, antara
lain :
1. Untuk
mencegah munculnya factor-faktor yang sebenarnya tidak diharapkan berpengaruh
terhadap variable terikat
2. Untuk
menggambarkan secara kuantitatif hubungan antara variable bebas dengan variable
terikat, dan sejauh mana tingkat hubungan antara kedua variable tersebut.
Desain
(rancangan) penelitian kesehatan
Rancangan penelitian
ekperimental ini dikelompokkan menjadi 3, yakni :
1. Rancangan-rancangan
pra-eksperimen (pre-experiment designs)
2. Rancangan-rancangan
eksperimen sungguhan (true experiment designs)
3. Rancangan-rancangan
eksperimen semu (quasi experiment designs)
Pustaka
: budiman, Chandra. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas.
Jakarta : EGC
Noatmodjo,
Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta